Select Menu

Slider

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

Racing

Videos

BANDUNG - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat akan melakukan uji coba penggunaan uang rupiah baru pada Selasa (20/12) besok, pasca meresmikan pengeluaran dan pengedaran 11 pecahan uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2016, Senin (19/12), di Gedung Bank Indonesia, Jakarta oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (PUR), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Mikael Budisatrio mengatakan, tim PUR akan melakukan kegiatan penukaran uang melalui mobil kas keliling.

“Ada dua lokasi yang akan kita lakukan, yaitu di Bandung Indah Plaza (BIP) dan Pasar Baru, nanti masyarakat bisa melakukan penukaran uang yang dimiliki dengan uang pecahan baru,” ucapnya.

Menurut Mikael, kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa BI kembali mengeluarkan uang Rupiah baru TE 2016.

“Kita akan terus memperkenalkan kepada masyarakat, uang baru yang kita cetak di tahun 2016 ini,” kata Mikael, Senin (19/12).

Sejumlah uang rupiah kertas yang baru dikeluarkan BI yaitu pecahan Rp 100.000 bergambar Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta bercorak merah, pecahan Rp 50.000 bergambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja bercorak biru, pecahan Rp 20.000 bergambar Dr. G.S.S.J. Ratulangi bercorak hijau, dan pecahan Rp 10.000 bergambar Frans Kaisiepo bercorak ungu.

Kemudian, bank sentral juga mengeluarkan pecahan Rp 5.000 bergambar Dr. K.H. Idham Chalid bercorak kecoklatan serta pecahan Rp 2.000 bergambar Mohammad Hoesni Thamrin bercorak abu-abu dan pecahan Rp 1.000 bergambar Tjut Meutia bercorak hijau.Selain itu, untuk uang logam, BI mengedarkan pecahan Rp 1.000 bergambar I Gusti Ketut Pudja, pecahan Rp 500 bergambar Letjen (Purn) Tahi Bonar Simatupang, pecahan Rp 200 bergambar Dr. Tjiptomangunkusumo dan pecahan Rp 100 bergambar Prof. Dr. Ir. Herman Johanes. (*)
BANDUNG-Wakil Gubernur Deddy Mizwar melaunching "Gerakan Leaders Reading Challenge" dihadapan ratusan pelajar tingkat SD/SMP dan SMK yang hadir dari Kabupaten/Kota Jawa Barat, Senin (19/12), bertempat di Gedung Pusdai Bandung.

Wakil Gubernur Deddy Mizwar dalam sambutannya mengemukakan, bahwa permasalahan pendidikan tidak melulu pada sarana dan prasarana pendidikan, seperti : gedung sekolah, buku perpustakaan dan biaya pendidikan, tetapi ada permasalahan mendasar yang terjadi adalah "rendahnya basic literasi, yaitu rendahnya minat baca dikalangan siswa bahkan hingga tingkat mahasiswa.

Menurut Wagub Deddy Mizwar, bahwa berdasarkan hasil penelitian badan dunia ISA tentang literasi, bahwa Negara kita berada pada kisaran ke-64 dari 72 negara yang diteliti. Begitupun menurut hasil penelitian UNESCO Tahun 2015, dari 1000 orang pendudukan Indonesia, hanya 1 orang yang memiliki minat baca yang baik, lanjut Wagub.

Kemudian Wagubpun mengemukakan, bahwa dari 85,1 Juta orang penduduk Indonesia yang mendapatkan akses ke internet, sebanyak 40 % mengkases materi "game", sedangkan yang mengakses materi teknologi, pengetahuan, pendidikan dan lainnya hanya sekitar 2 % saja.

Atas dasar itulah, Wagub mengajak semua pihak untuk melakukan gerakan pembudayaan literasi, khususnya di sekolah-sekolah dan untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berupaya dengan membentuk komunitas literasi di sekolah, tiap komunitas antara 20 hingga 40 orang pada siswa kelas 4 hingga kelas 12. Kegiatan ini diluar jam sekolah. Setiap komunitas dibimbing oleh 2 sd 8 guru pembimbing.

Gerakan literasi sekolah adalah gerakan pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Pada tahap pembiasaan, setiap siswa dibiasakan membaca selama 15 menit, kemudian pada tahap pengembangan, setiap murid harus melakukan review dan diskusi, jelas Wagub.

Gerakan literasi di sekolah juga merupakan wujud keinsyafan kita dalam rangka bela negara, ungkap Wagub.

Pada acara launching Gerakan Literasi Leaders Reading Challenge ini hadir Bunda Literasi Jawa Barat, Netty Prasetiyani, perwakilan dari Kemendikbud, seluruh pejabat Dinas Disdik Prov. Jabar dan para siswa yang datang dari perwakilan daerah.